Menurut Yvonne Fullbright, presiden dan CEO Sexuality Source, Inc, mengatakan bahwa hal itu bisa terjadi, walaupun sangat-sangat langka. Kejadian ini akan sangat mungkin jika "Kemaluan pria dalam kondisi ereksi dan didorong ke barang yang lebih keras dan lebih kaku," kata Yvonne. "Hal ini juga bisa terjadi jika pada saat berhubungan, si pria tiba-tiba melakukan gerakan menusuk yang penuh semangat dan membentur tulang kemaluan."
Kemaluan pria memiliki dua ruangan seperti spons yang disebut corpora cavernosa. Selaput sel yang melingkupi jaringan ini bisa sobek jika ada dorongan yang luar biasa kuat. Hasilnya? Anda akan mendengar suara 'krak', kemudian ereksi akan menghilang seketika, dan jeritan sakit yang meraung-raung dari si pemilik alat kelamin 'retak'. Berikutnya akan ada rasa sakit luar biasa plus memar sepanjang Mr. P. "Mungkin juga akan terjadi pembengkokan ke satu arah, dan seringkali, urethra (saluran air seni) juga akan mengalami kerusakan, sehingga akan mengalami kesulitan kencing."
Jika ada kejadian seperti ini, cara terbaik mengatasinya adalah dengan membawa si pria ke dokter secepatnya, karena kejadian ini adalah kejadian darurat yang harus segera diatasi dan mendapat perawatan khusus. Dengan pertolongan yang tepat, selaput sel yang tadi robek dan luka akan dapat diselamatkan, bahkan kemampuan ereksi dan kencing akan dapat dikembalikan. Jika tidak, kemungkinan yang terjadi adalah Mr. P akan bengkok permanen dan bahkan akan dapat mengalami disfungsi ereksi.
Pencegahan yang baik adalah, segila-gilanya Anda berdua, ada baiknya jika pria mulai 'bersemangat gila-gilaan' sudah saatnya wanita menghentikan dan menenangkan. Ajak dan bimbing si pria agar lebih lembut dan mengurangi kegarangan pada saat berhubungan, sehingga resiko patah pada Mr. P akan sangat dapat berkurang.
No comments:
Post a Comment