TOKYO, KOMPAS.com - Gempa dasyat berkekuatan 8,9 menghantam timur laut Jepang, Jumat siang, dan menyebabkan banyak korban, kebakaran dan tsunami sekitar empat meter di sepanjang pantai negara itu, lapor televisi NHK dan saksi.
Setelah gempa berkekuatan 8,9 itu, terjadi sejumlah gempa susulan yang juga kuat dan memicu peringatan tsunami setinggi 10 meter. Gempa tersebut menyebabkan bangunan terguncang di ibukota Tokyo.
Gambar-gambar televisi menunjukkan terjangan air bah yang membawa puing-puing bangunan. Televisi NHK memperlihatkan kobaran api dan asap hitam mengepul dari sebuah bangunan di Odaiba, daerah pinggiran Tokyo, dan kereta api cepat di utara negara itu dihentikan.
Asap hitam juga membubung dari kawasan industri di daerah Yokohama Isogo. Tayangan televisi menunjukkan perahu, mobil dan truk mengambang di air setelah tsunami menghantam kota Kamaichi di utara Jepang. Sebuah jembatan, lokasinya yang tidak diketahui, tampak telah runtuh ke dalam air. Kantor berita Kyodo mengatakan, ada laporan tentang kebakaran di kota Sendai di timur laut.
"Bangunan ini berguncang untuk waktu yang terasa lama dan banyak orang di ruang berita meraih helm mereka dan beberapa masuk ke bawah meja," kata koresponden Reuters, Linda Sieg di Tokyo. "Mungkin ini gempa terburuk yang saya rasakan sejak saya datang ke Jepang lebih dari 20 tahun alu." Para penumpang di jalur kereta bawah tanah di Tokyo menjerit. Goncangannya sangat kuat, dan sangat sulit bagi orang untuk tetap berdiri, kata wartawan Reuters, Mariko Katsumura.
Ratusan pekerja kantor dan pengunjung toko tumpah ke jalan Hitotsugi, di pusat perbelanjaan di Akasaka di pusat kota Tokyo.
Badan Survei Geologi AS (USGS) sebelumnya menyatakan gempa tersebut berkekuatan 7,9 dan berpusat di kedalaman 15,1 mil, sekitar 81 mil di sebelah timur Sendai, di pulau utama Honshu. Namun badan itu kemudian menyatakan, gempa tersebut berkekuatan 8,9.
Pantai Pasifik di Jepang timur laut, yang disebut Sanriku, telah menderita akibat gempa dan tsunami di masa lalu. Rabu lalu daerah itu dilanda gempa berkekuatan 7,2. Tahun 1933, gempa berkekuatan 8,1 di daerah tersebut menewaskan lebih dari 3.000 orang.
Gempa bumi merupakan hal biasa di Jepang, salah satu daerah seismik paling aktif di dunia. Sekitar 20 persen gempa berkekuatan 6,0 atau lebih dunia terjadi di Jepang.
READ MORE - Gempa Jepang Timbulkan Sunami
Setelah gempa berkekuatan 8,9 itu, terjadi sejumlah gempa susulan yang juga kuat dan memicu peringatan tsunami setinggi 10 meter. Gempa tersebut menyebabkan bangunan terguncang di ibukota Tokyo.
Gambar-gambar televisi menunjukkan terjangan air bah yang membawa puing-puing bangunan. Televisi NHK memperlihatkan kobaran api dan asap hitam mengepul dari sebuah bangunan di Odaiba, daerah pinggiran Tokyo, dan kereta api cepat di utara negara itu dihentikan.
Asap hitam juga membubung dari kawasan industri di daerah Yokohama Isogo. Tayangan televisi menunjukkan perahu, mobil dan truk mengambang di air setelah tsunami menghantam kota Kamaichi di utara Jepang. Sebuah jembatan, lokasinya yang tidak diketahui, tampak telah runtuh ke dalam air. Kantor berita Kyodo mengatakan, ada laporan tentang kebakaran di kota Sendai di timur laut.
"Bangunan ini berguncang untuk waktu yang terasa lama dan banyak orang di ruang berita meraih helm mereka dan beberapa masuk ke bawah meja," kata koresponden Reuters, Linda Sieg di Tokyo. "Mungkin ini gempa terburuk yang saya rasakan sejak saya datang ke Jepang lebih dari 20 tahun alu." Para penumpang di jalur kereta bawah tanah di Tokyo menjerit. Goncangannya sangat kuat, dan sangat sulit bagi orang untuk tetap berdiri, kata wartawan Reuters, Mariko Katsumura.
Ratusan pekerja kantor dan pengunjung toko tumpah ke jalan Hitotsugi, di pusat perbelanjaan di Akasaka di pusat kota Tokyo.
Badan Survei Geologi AS (USGS) sebelumnya menyatakan gempa tersebut berkekuatan 7,9 dan berpusat di kedalaman 15,1 mil, sekitar 81 mil di sebelah timur Sendai, di pulau utama Honshu. Namun badan itu kemudian menyatakan, gempa tersebut berkekuatan 8,9.
Pantai Pasifik di Jepang timur laut, yang disebut Sanriku, telah menderita akibat gempa dan tsunami di masa lalu. Rabu lalu daerah itu dilanda gempa berkekuatan 7,2. Tahun 1933, gempa berkekuatan 8,1 di daerah tersebut menewaskan lebih dari 3.000 orang.
Gempa bumi merupakan hal biasa di Jepang, salah satu daerah seismik paling aktif di dunia. Sekitar 20 persen gempa berkekuatan 6,0 atau lebih dunia terjadi di Jepang.