Kadang efek samping obat tidak bisa diremehkan, sebab dampaknya bisa separah penyakitnya itu sendiri misalnya antiradang yang memicu perdarahan lambung. Ada juga yang benar-benar menyebalkan, misalnya antidepresan yang memicu orgasme di saat-saat yang tak terduga.
Jika seorang pasien mengeluh karena mengantuk setelah minum antialergi, dokter masih bisa mengatakan, “Ah itu hanya efek samping”. Namun dokter tidak bisa lagi mengatakan “hanya” jika kenyataannya pasien sangat terganggu, bahkan menderita akibat efek samping dari obat yang diminumnya.
Beberapa obat yang memiliki efek samping cukup serius perlu mendapat perhatian khusus sehingga harus dikonsultasikan dengan dokter yang meresepkan jika dirasa sudah sangat mengganggu.
Dikutip dari TheSun, Jumat (3/12/2010), berikut ini adalah beberapa efek samping dari obat:
1. Obat kolesterol memicu nyeri otot
Beberapa orang yang memang menderita nyeri otot kronis, efek samping semacam ini mungkin tidak terlalu menjadi masalah karena sudah terbiasa. Namun bagi sebagian orang akan sangat mempengaruhi kualitas hidup dan mengurangi produktivitas saat bekerja.
Sekitar 1 dari 20 pemakai obat kolesterol paling populer yakni statin mengalami efek samping berupa nyeri otot. Jika sekiranya kondisi ini mengganggu aktivitas, konsultasikan dengan dokter untuk menurunkan dosisnya atau menggantinya dengan obat lain.
2. Antiradang memicu perdarahan lambung
Meski bisa diperoleh dengan mudah tanpa harus menggunakan resep dokter, obat-obat antiradang seperti ibuprofen dan diklofenak tidak selalu aman bagi semua orang. Jika punya masalah dengan pencernaan sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter, sebab obat-obat ini bisa memicu luka dan perdarahan di lambung.
3. Obat asma memicu sariawan
Steroid untuk asma yang diberikan dalam bentuk spray (semprotan) bisa memicu sariawan di mulut jika obat ini tidak semuanya masuk ke paru-paru, namun berbalik ketika baru mencapai tenggorokan. Risiko ini bisa diatasi dengan berkumur setelah penyemprotan, atau menggunakan alat khusus untuk memastikan arah semprotan sudah tepat menuju ke tenggorokan.
4. Obat hipertensi memicu disfungsi ereksi
Obat-obat penurun tekanan darah diberikan untuk mencegah serangan jantung sehingga penderita hipertensi bisa hidup lebih lama. Namun beragam efek samping mulai dari pembengkakan sendi hingga tidak bisa ereksi kadang membuat si penderita merasa frustrasi dan lebih memilih mati muda.
Efek samping obat hipertensi memang sangat beragam, beberapa di antaranya juga memicu pusing dan batuk-batuk. Mintalah dokter untuk menyesuaikan dosis dan kombinasi obat agar efek samping yang muncul bisa diminimalkan.
5. Obat jantung memicu sakit kepala
Obat-obat antiangina bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah. Mekanisme ini ampuh untuk mencegah serangan jantung, namun efek sampingnya bisa menyebabkan nyeri hebat di kepala.
Kenyataanya penderita gangguan jantung tetap setia memakai obat-obat tersebut. Sebab jika dibandingkan dengan risiko kematian yang begitu tinggi pada serangan jantung, sedikit nyeri di kepala rasanya tidak terlalu mahal untuk menghargai hidup.
6. Antidepresan memicu orgasme
Siapa sih yang tidak ingin menikmati orgasme? Semua orang yang pernah berhubungan seks pasti menginginkannya, kecuali jika orgasme itu tidak bisa dikendalikan misalnya terjadi begitu saja saat menguap karena bosan atau saat tertawa di antara rekan-rekan dan kerabat.
Jenis orgasme yang disebut orgasme spontan ini terjadi akibat efek samping beberapa obat antidepresan terutama golongan Serotonin Selective Reuptake Inhibitor (SSRI). Untungnya tidak semua orang mengalami efek samping seperti ini, hanya terjadi pada sebagian kecil pengguna SSRI.
Source : detikhealth
Jika seorang pasien mengeluh karena mengantuk setelah minum antialergi, dokter masih bisa mengatakan, “Ah itu hanya efek samping”. Namun dokter tidak bisa lagi mengatakan “hanya” jika kenyataannya pasien sangat terganggu, bahkan menderita akibat efek samping dari obat yang diminumnya.
Beberapa obat yang memiliki efek samping cukup serius perlu mendapat perhatian khusus sehingga harus dikonsultasikan dengan dokter yang meresepkan jika dirasa sudah sangat mengganggu.
Dikutip dari TheSun, Jumat (3/12/2010), berikut ini adalah beberapa efek samping dari obat:
1. Obat kolesterol memicu nyeri otot
Beberapa orang yang memang menderita nyeri otot kronis, efek samping semacam ini mungkin tidak terlalu menjadi masalah karena sudah terbiasa. Namun bagi sebagian orang akan sangat mempengaruhi kualitas hidup dan mengurangi produktivitas saat bekerja.
Sekitar 1 dari 20 pemakai obat kolesterol paling populer yakni statin mengalami efek samping berupa nyeri otot. Jika sekiranya kondisi ini mengganggu aktivitas, konsultasikan dengan dokter untuk menurunkan dosisnya atau menggantinya dengan obat lain.
2. Antiradang memicu perdarahan lambung
Meski bisa diperoleh dengan mudah tanpa harus menggunakan resep dokter, obat-obat antiradang seperti ibuprofen dan diklofenak tidak selalu aman bagi semua orang. Jika punya masalah dengan pencernaan sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter, sebab obat-obat ini bisa memicu luka dan perdarahan di lambung.
3. Obat asma memicu sariawan
Steroid untuk asma yang diberikan dalam bentuk spray (semprotan) bisa memicu sariawan di mulut jika obat ini tidak semuanya masuk ke paru-paru, namun berbalik ketika baru mencapai tenggorokan. Risiko ini bisa diatasi dengan berkumur setelah penyemprotan, atau menggunakan alat khusus untuk memastikan arah semprotan sudah tepat menuju ke tenggorokan.
4. Obat hipertensi memicu disfungsi ereksi
Obat-obat penurun tekanan darah diberikan untuk mencegah serangan jantung sehingga penderita hipertensi bisa hidup lebih lama. Namun beragam efek samping mulai dari pembengkakan sendi hingga tidak bisa ereksi kadang membuat si penderita merasa frustrasi dan lebih memilih mati muda.
Efek samping obat hipertensi memang sangat beragam, beberapa di antaranya juga memicu pusing dan batuk-batuk. Mintalah dokter untuk menyesuaikan dosis dan kombinasi obat agar efek samping yang muncul bisa diminimalkan.
5. Obat jantung memicu sakit kepala
Obat-obat antiangina bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah. Mekanisme ini ampuh untuk mencegah serangan jantung, namun efek sampingnya bisa menyebabkan nyeri hebat di kepala.
Kenyataanya penderita gangguan jantung tetap setia memakai obat-obat tersebut. Sebab jika dibandingkan dengan risiko kematian yang begitu tinggi pada serangan jantung, sedikit nyeri di kepala rasanya tidak terlalu mahal untuk menghargai hidup.
6. Antidepresan memicu orgasme
Siapa sih yang tidak ingin menikmati orgasme? Semua orang yang pernah berhubungan seks pasti menginginkannya, kecuali jika orgasme itu tidak bisa dikendalikan misalnya terjadi begitu saja saat menguap karena bosan atau saat tertawa di antara rekan-rekan dan kerabat.
Jenis orgasme yang disebut orgasme spontan ini terjadi akibat efek samping beberapa obat antidepresan terutama golongan Serotonin Selective Reuptake Inhibitor (SSRI). Untungnya tidak semua orang mengalami efek samping seperti ini, hanya terjadi pada sebagian kecil pengguna SSRI.
Source : detikhealth
No comments:
Post a Comment