Seorang tukang, yang sudah separuh hidupnya di abdikannya untuk bertukang, merencanakan untuk pensiun dan akan menghabiskan waktunya untuk menikmati hari tuanya bersama istri, anak dan cucunya. Tentu saja penghasilannya akan berkurang, namun keluarga ini masih bisa menutupi kebutuhan hidupnya melalui tabungan dan asuransi / jaminan sosial yang diikutinya.
Tentu saja perusahaan dimana dia bekerja, keberatan untuk keputusannya ini, namun mereka juga tidak bisa menghalangi keinginannya. Tukang ini sangat terkenal dengan kerajinan dan keuletannya, sehingga setiap proyek yang dikerjakannya selalu bagus dan mendapatkan penghargaan yang baik dari setiap pelanggan. Itulah sebabnya mengapa pihak perusahaan dengan berat hati menuruti keinganannya.
Akhirnya pimpinan perusahaan berkata, "Baiklah, anda kami ijinkan untuk berhenti, tapi dengan satu syarat."
Tukang tersebut bertanya, "Apa syaratnya ?"
"Anda harus mengerjakan sebuah rumah. Rumah ini untuk hadiah, jadi buatlah sebagus mungkin dan secepat mungkin. Anda bebas memilih bahan-bahan yang terbaik, sehingga rumah itu benar-benar bagus nantinya." Kata pimpinan perusahaan tersebut. "Baiklah kalau begitu.", kata si Tukang.
Karena ini merupakan tugas terakhirnya, dan terus terbayang akan masa pensiunnya, maka tukang ini mengerjakan rumah itu asal-asalan, dengan bahan yang asal ada. Dia tidak mau bersusah payah mencari bahan terbaik, atau mengerjakan dengan baik. Akhirnya rumah tersebut telah selesai seadanya, dan diserahkan kepada Pimpinan perusahaan.
"Baiklah, saya serahkan kunci ini kepadamu, dan sekarang ini adalah rumahmu. Kami sangat bereterima kasih atas jasamu selama bergabung dengan perusahaan, dan inilah yang dapat diberikan oleh perusahaan, sebagai hadiah atas pengabdianmu selama ini.", kata pimpinan perusahaan itu.
Bisa kita bayangkan bagaimana kecewa dan menyesalnya si Tukang. Seandainya di tahu sebelumnya, pasti dia akan membangun yang terbaik, dengan bahan yang terbaik. Kita tidak tahu tentang masa depan dan hari esok. Hal ini mengingatkan kita, untuk melakukan dan mengerjakan yang terbaik untuk setiap pekerjaan dan tanggung jawab kita. Apa yang kita lakukan saat ini, akan berpengaruh pada masa depan kita nantinya. Apa yang kita tuai saat ini, adalah apa yang kita tabur pada waktu lalu.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
No comments:
Post a Comment