 |
Facebook Gisca
PUNYA teman atau saudara yang memiliki akun Facebook dan saat ini sudah meninggal? Apa yang terjadi pada halaman Facebook-nya begitu ia meninggal? Saat berita kematiannya tersebar dindingnya pasti berisi ungkapan duka dan doa. Ini terlihat dari halaman Facebook penulis Adra P. Daniel yang meninggal Selasa (16/6) kemarin. Dinding Facebook Adra dipenuhi ucapan bela sungkawa.
Saat Anda meninggal, setiap rekan di Facebook yang tahu Anda sudah tiada tentu mengucap bela sungkawa. E-mail Anda yang terhubung ke Facebook pasti penuh notifikasi baru. Tapi, karena Anda sudah tiada, Anda tak bisa melakukan apa-apa. Anda akan terfosil di dunia maya untuk selamanya
Contoh paling jelas Anda terfosil di Internet lewat menengok halaman akun Friendster Anda. Jujur, masihkah Anda beraktifitas di Friendster, mengisi blog kecil di sana, memperbarui status jadi “single”, menambah teman, atau membuat testimoni untuk teman lain? Lantaran sudah bermigrasi ke Facebook dan lebih asyik di sana, halaman Friendster Anda jadi terlupakan. Padahal, sepanjang Friendster masih ada, ya akun Anda juga ada. Kecuali Anda menghapusnya.
Nah, bagaimana dengan Facebook? Jika tak ada yang tahu password dan e-mail Anda untuk masuk ke Facebook, akun Anda takkan terhapus. Jika ada yang tahu, akun milik Anda bisa diteruskan olehnya. Hal ini terjadi pada Gisca Putri Sahetapy, putri Dewi Yull yang meninggal Jumat dini hari lalu. Di akun Facebook-nya, Gisca menulis status terakhir berisi perpisahan. Padahal, sejak 2 hari sebelunya Gisca sudah tak sadarkan diri. Bisa jadi status itu ditulis kerabatnya. Dilihat dari status tanggal 28 Mei lalu, saat Gisca mulai sakit, Facebook-nya diurus sang adik, Panji Surya Putra Sahetapy. Hingga hari ini, Rabu (17/6), halaman Facebook Gisca masih ada.
Sebetulnya, Facebook sudah menyediakan formulir pelaporan untuk pemilik akunnya yang sudah meninggal. Jika ada kerabat atau sahabat yang sudah meninggal, Anda bisa melaporkan ke Facebook dengan mengisi formulir bertajuk “Laporkan Profil Orang yang Meninggal”. Di situ, Anda bisa mengisi form yang di antaranya mesti menyertakan bukti kematian berupa surat kematian atau link (tautan) kabar soal kematian orang yang Anda laporkan. Di situ pula Anda bisa memilih akan bagaimana nasib halaman Facebook si fulan yang sudah mangkat selanjutnya, dibiarkan sebagai kenang-kenangan untuk kerabat dan rekan di Facebook atau dihapus sama sekali.
Perkembangan dunia maya telah melahirkan pepatah baru, jika gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan halaman Facebook-nya.
Saat Anda meninggal, setiap rekan di Facebook yang tahu Anda sudah tiada tentu mengucap bela sungkawa. E-mail Anda yang terhubung ke Facebook pasti penuh notifikasi baru. Tapi, karena Anda sudah tiada, Anda tak bisa melakukan apa-apa. Anda akan terfosil di dunia maya untuk selamanya
Contoh paling jelas Anda terfosil di Internet lewat menengok halaman akun Friendster Anda. Jujur, masihkah Anda beraktifitas di Friendster, mengisi blog kecil di sana, memperbarui status jadi “single”, menambah teman, atau membuat testimoni untuk teman lain? Lantaran sudah bermigrasi ke Facebook dan lebih asyik di sana, halaman Friendster Anda jadi terlupakan. Padahal, sepanjang Friendster masih ada, ya akun Anda juga ada. Kecuali Anda menghapusnya.
Nah, bagaimana dengan Facebook? Jika tak ada yang tahu password dan e-mail Anda untuk masuk ke Facebook, akun Anda takkan terhapus. Jika ada yang tahu, akun milik Anda bisa diteruskan olehnya. Hal ini terjadi pada Gisca Putri Sahetapy, putri Dewi Yull yang meninggal Jumat dini hari lalu. Di akun Facebook-nya, Gisca menulis status terakhir berisi perpisahan. Padahal, sejak 2 hari sebelunya Gisca sudah tak sadarkan diri. Bisa jadi status itu ditulis kerabatnya. Dilihat dari status tanggal 28 Mei lalu, saat Gisca mulai sakit, Facebook-nya diurus sang adik, Panji Surya Putra Sahetapy. Hingga hari ini, Rabu (17/6), halaman Facebook Gisca masih ada.
Sebetulnya, Facebook sudah menyediakan formulir pelaporan untuk pemilik akunnya yang sudah meninggal. Jika ada kerabat atau sahabat yang sudah meninggal, Anda bisa melaporkan ke Facebook dengan mengisi formulir bertajuk “Laporkan Profil Orang yang Meninggal”. Di situ, Anda bisa mengisi form yang di antaranya mesti menyertakan bukti kematian berupa surat kematian atau link (tautan) kabar soal kematian orang yang Anda laporkan. Di situ pula Anda bisa memilih akan bagaimana nasib halaman Facebook si fulan yang sudah mangkat selanjutnya, dibiarkan sebagai kenang-kenangan untuk kerabat dan rekan di Facebook atau dihapus sama sekali.
Perkembangan dunia maya telah melahirkan pepatah baru, jika gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan halaman Facebook-nya.
No comments:
Post a Comment